IDEOLOGI



Secara umum, Ideologi adalah suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis dengan arah dan tujuan yang hendak dicapai dalam kehidupan nasional suatu bangsa dan negara.

Istilah ideologi berasal dari kata 'idea' (inggris) yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita; dan kata 'logi' yang dalam bahasa Yunani logos artinya ilmu atau pengetahuan. Secara Harfiah, Pengertian Ideologi adalah pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.

Dalam pengertian sehari-hari "idea" yang berarti 'cita-cita'. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau paham. Ideologi mencakup pengertian tentang ide-ide, pengertian dasar, gagasan dan cita-cita. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang luas, sebagai cara memandang segala sesuatu. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga pembuat konsep ini menjadi intisari politik. 


Dengan kata lain, ideologi merupakan suatu sistem gagasan atau pengetahuan yang dijadikan pedoman bagi individu atau kelompok dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Ideologi Menurut Para Ahli

1.Karl Marx
Karl Marx memahami paham ideologi ini berlawanan dengan pengertian ideologi yang dikemukakan oleh Destutt de Tracy. Menurut Karl Marx, ideologi ialah kesadaran palsu. Mengapa kesadaran palsu? Dikarenakan ideologi tersebut adalah suatu hasil pemikiran yang diciptakan oleh pemikirnya, padahal dari kesadaran para pemikir itu pada dasarnya ditentukan oleh adanya suatu  kepentingannya.Jadi ideologi tersebut menurut Karl Marx adalah pengandalan-pengandalan spekulatif yang berupa suatu agama moralitas, atau juga keyakinan politik .Meskipun spekulatif ideologi itu dianggap ialah sebagai kenyataan untuk dapat menyembunyikan atau juga melindungi kepentingan kelas sosial pemikir itu..
Namun, ideologi negara tersebut dapat diartikan ialah sebagai alat untuk dapat mensejahterakan masyarakat. Dikarenakan ideologi negara itu didasarkan dengan kepentingan masyarakat jadi pemikiran tersebut bertujuan untuk kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

2.Louis Althuser
Louis Althuser ialah murid dari Karl Marx. Meskipun begitu, ia tidak sejalan dengan gagasan Karl Marx tentang Ideologi tersebut.Menurutnya, Ideologi adalah suatu gagasan yang spekulatif namun bukan gagasan palsu dikarenakan gagasan spekulatif itu bukan dimaksudkan untuk menggambarkan suatu realitas melainkan untuk dapat memberikan gambaran mengenai bagaimana semestinya manusia itu dapat menjalani hidupnya. Sesungguhnya pada tiap-tiap orang membutuhkan ideologi, dikarenakan tiap-tiap orang perlu mempunyai keyakinan mengenai bagaimana semestinya ia dapat menjalankan kehidupannya.








3. Dr. Alfian
Ideologi adalah pandangan atau juga sistem nilai yang menyeluruh serta juga mendalam mengenai bagaimana cara yang tepat, yakni secara moral dianggap benar serta juga adil, mengatur adanya tingkah laku bersama didalam berbagai segi kehidupan.

4.Soerjanto Poespowardoyo
Ideologi ialah sebagai kompleks pengetahuan serta juga macam-macam nilai, yang secara universal menjadi landasan bagi seseorang atau juga masyarakat untuk dapat memahami jagat raya serta juga bumi seisinya dan juga menentukan sikap dasar untuk dapat mengolahnya. Dengan berdasarkan pemahaman yang diyakini itu, seseorang menangkap apa yang dilihat baik serta juga tidak baik.

5.Machiavelli
Ideologi adalah suatu sistem perlindungan kekuasaan yang dipunyai  oleh penguasa.

6. M.Sastra Prateja
Ideologi ialah sebagai seperangkat gagasan atau juga pemikiran yang berorientasi pada suatu tindakan yang diorganisir dan menjadi suatu sistem yang teratur. Dalam hal tersebut , ideologi ini mengandung beberapa unsur, yakni  :
1.      Adanya suatu penafsiran atau juga suatu pemahaman terhadap kenyataan.
2.      Tiap Ideologi memuat seperangkat nilai atau juga suatu persepsi moral.
3.      Ideologi adalah suatu pedoman kegiatan atau aktivitas untuk dapat mewujudkan nilai-nilai di dalamnya.

7.Thomas H
Ideologi adalah suatu cara untuk dapat melindungi kekuasan pemerintah agar dapat bertahan serta juga mengatur rakyatnya.

8.Napoleon
Ideologi adalah keseluruhan pemikiran politik serta juga rival-rivalnya.
Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik suatu kesimpulan, yakni :
Ideologi tersebut dapat menjadi sesuatu yang baik pada saat ideologi tersebut menjadi pendoman hidup menuju yang lebih baik.
Ideologi tersebut menjadi hal yang tidak baik pada saat ideologi tersebut dijadikan alat untuk dapat menyembunyikan kepentingan penguasa.


dIMENSI iDEOLOGI

Dimensi ideologi menunjuk pada ukuran mampu tidaknya suatu idelogi bertahan dalam kehidupan masyarakat.  Ada 3 (tiga) macam dimensi ideologi, yaitu :
1. Dimensi Realita
Dimensi Realita ini menunjuk pada adanya kemampuan ideologi untuk dapat mencerminkan realita yang hidup dalam bermasyarakat, yangmana ia muncul untuk pertama kalinya, paling kurang realita tersebut pada saat-saat awal kelahirannya.

2. Dimensi Idealisme
Dimensi Idealisme adalah kadar atau juga kualitas idealisme yang terkandung didalam ideologi atau juga nila-nilai dasarnya. Kualitas tersebut menentukan kemampuan ideologi didalam memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau juga golongan yang terdapat dalam masyarakat untuk memiliki serta juga membina kehidupan bersama dengan secara lebih baik serta juga membangun suatu masa depan  lebih cerah.

3. Dimensi Fleksibilitas
Dimensi Fleksibilitas yaitu suatu kemampuan ideologi didalam memengaruhi serta sekaligus menyesuaikan diri dengan adanya pertumbuhan atau juga perkembangan masyarakat. Memengaruhi itu berarti ikut mewarnai adanya proses pengembangan, sedangkan menyesuaikan diri itu berarti bahwa masyarakat tersebut berhasil menemukan tafsiran-tafsiran terhadap suatu nilai-nilai dasar dari ideologi yang sesuai dengan realita baru yang muncul serta juga yang harus mereka hadapi.


Ideologi Tertutup dan Ideologi Terbuka

Terkait dengan soal penafsiran ideologi, secara pengelompokkan ideologi terbagi dalam dua macam watak ideologi, yaitu ideologi tertutup dan ideologi terbuka. Dari kedua ideologi tersebut dapat dipahami tentang pengertian dan ciri-cirinya, sebagaimana terangkum seperti berikut:

Ideologi Tertutup
 
Ideologi tertutup adalah ideologi yang bersifat mutlak. Dengan kata lain bahwa Ideologi tertutup merupakan ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial, yang ditasbihkan sebagai kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan harus dipatuhi.
Ciri-ciri ideologi tertutup, adalah:
  • bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan cita-cita sebuah kelompok yang digunakan sebagai dasar untuk mengubah masyarakat;
  • apabila kelompok tersebut berhasil menguasai Negara, ideologinya itu akan dipaksakan pada masyarakat. Nilai-nilai, norma-norma, dan berbagai segi kehidupan masyarakat akan diubah sesuai dengan ideologi tersebut;
  • bersifat totaliter, artinya mencakup/ mengurusi semua bidang kehidupan. Karena itu, ideologi tertutup ini cenderung cepat-cepat berusaha menguasai bidang informasi dan pendidikan; sebab, kedua bidang tersebut merupakan sarana efektif untuk mempengaruhi perilaku masyarakat;
  • pluralisme pandagan dan kebudayaan ditiadakan, hak asasi tidak dihormati;
  • menuntut masyarakat untuk memiliki kesetiaan total dan kesediaan untuk berkorban bagi ideologi tersebut.
  • isi ideologi tidak hanya nilai-nilai dan cita-cita, tetapi tuntutab-tuntutan konkret dan operasional yang keras, mutlak, dan total.

Ideologi Terbuka


Ideologi terbuka adalah ideologi yang tidak dimutlakkan. Dapat diartikan juga bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakatnya sendiri. Ideologi terbuka merupakan ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal.

Ciri-ciri ideologi terbuka, adalah:
  • merupakan kekayaan rohani, dan budaya masyarakat (falasafah). Jadi, bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan kesepakatan masyarakat;
  • tidak diciptakan oleh Negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri; ia adalah milik seluruh rakyat, dan bisa digali dan ditemukan dalam kehidupan mereka;
  • isinya tidak langsung operasional. Sehingga, setiap generasi baru dapat dan perlu menggali kembali falasafah tersebut dan mencari implikasinya dalam situasi kekinian mereka.
  • tidak pernah memperk0sa kebebasan dan tanggungjawab masyarakat, melainkan menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup bertanggungjawab sesuai dengan falsafah itu.
  • menghargai pluraritas, sehingga dapat diterima warga masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang budaya dan agama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ISI PASAL 28A-28J UUD 1945 TENTANG HAM

PENGGOLONGAN HUKUM

WILAYAH NEGARA