INTEGRASI NASIONAL

 


Apa pentingnya integrasi nasional bagi Indonesia? Indonesia adalah negara yang mempunyai banyak sekali keanekaragaman di dalamnya seperti agama, suku, ras, dan budaya. Dengan banyaknya keanekaragaman tersebut tentu ada hal positif dan negatifnya.

Dalam hal positif, Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keanekaragaman yang unik dan dapat menarik minat warga negara lain untuk datang ke Indonesia. Sedangkan sisi negatifnya, beragamnya keanekaragaman tentu saja terdapat perbedaan yang ditakutkan dapat menimbulkan masalah besar.

Guna menghadapi tantangan tersebut, maka dibutuhkan yang namanya integrasi nasional. Dengan adanya integrasi nasional, Indonesia dapat melewati tantangan yang dapat menyebabkan perpecahan bangsa Indonesia.

Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud dengan integrasi nasional? Simak pembahasan mengenai integrasi nasional di bawah ini.

Pengertian Integrasi Nasional

Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu integrasi dan nasional. Integrasi dalam bahasa Inggris ialah integrate yang memiliki arti menggabungkan dan mempersatukan. Dalam artian, integrasi adalah proses untuk menyatupadukan sehingga menjadi kesatuan yang bulat.

Sementara kata nasional yang dalam bahasa Inggris ialah nation, yang artinya bersifat kebangsaan. Jika digabungkan, makan integrasi nasional adalah upaya atau proses untuk menyatukan berbagai unsur atau kelompok sehingga menjadi kesatuan nasional.

Selain itu, definisi lain dari integrasi nasional dapat dilihat secara politis dan antropologis. Secara politis, integrasi nasional diartikan sebagai proses menyatukan berbagai kelompok sosial dan budaya di dalam sebuah kesatuan wilayah sehingga membentuk suatu identitas nasional

Sedangkan integrasi nasional secara antropologis, adalah proses menyatukan berbagai unsur-unsur kebudayaan di dalam masyarakat untuk membentuk kesejahteraan dan terjadi keserasian di dalam masyarakat, demikian dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan oleh Riri Setiyowati.

Hakikat Konsep Integrasi Nasional

Dalam upaya mewujudkan integrasi nasional, tantangan yang dihadapi datang dari dimensi horizontal dan vertikal. Dalam dimensi horizontal, tantangan berakar pada perbedaan suku, agama, ras, dan geografi.

Sementara dalam dimensi vertikal, terdapat celah perbedaan antara kaum elit dan massa, yang dimana latar pendidikan kekotaan menyebabkan sudut pandang kaum elit berbeda dengan massa yang cenderung bersudut pandang tradisional.

Masalah yang berkaitan dengan dimensi vertikal sering muncul terjadi ke permukaan setelah berbaur dengan dimensi horizontal, sehingga hal ini memberi kesan bahwa kasus dimensi horizontal di Indonesia lebih menonjol daripada dimensi vertikalnya, demikian dikutip dari jurnal ilmiah Integrasi Nasional Sebagai Salah Satu Parameter Persatuan Dan Kesatuan Bangsa Negara Republik Indonesia oleh Andi Aco Bagus.

Syarat Terbentuknya Integrasi Nasional

Setelah mengetahui dan memahami dengan jelas terkait pengertian integrasi nasional, berikutnya akan dibahas terkait syarat terbentuknya integrasi nasional. Sebagaimana dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan oleh Deli Bunga Saravistha, adalah sebagai berikut:

1. Perlakuan persamaan hak bagi semua dan setiap warga negara

2. Jaminan keadilan bagi semua dan setiap warga negara

3. Dukungan partisipasi masyarakat dalam proses penyelenggaraan negara

4. Sikap keterbukaan yang dapat menumbuhkan saling pengertian, menghormati, dan kerja sama

Selain 4 syarat tersebut, ada juga pendapat lain dari guru besar Sosiologi Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Sunyoto Usman menyatakan, bahwa kelompok masyarakat dapat terintegrasi apabila:

1. Masyarakat dapat menemukan dan menyepakati nilai-nilai fundamental yang dapat dijadikan rujukan bersama

2. Masyarakat yang terhimpun unit sosial sekaligus memiliki anggota dari berbagai kesatuan sosial sehingga menghasilkan loyalitas ganda

3. Masyarakat saling ketergantungan dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi.

Faktor Pembentukan dan Faktor Penghambat Integrasi Nasional

Di dalam integrasi nasional terdapat faktor pembentuk dan juga faktor penghambat, seperti dikutip di buku Buku Siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA Kelas 10 oleh Dra Vipti Retna Nugraheni, sebagai berikut:

1. Faktor Pembentuk Integrasi Nasional

a. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan

b. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928

c. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.

d. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila, dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan Bahasa Indonesia.

2. Faktor Penghambat Integrasi Nasional

a. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen

b. Kurang toleransi antar golongan

c. Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar

d. Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ISI PASAL 28A-28J UUD 1945 TENTANG HAM

HAKIKAT PANCASILA